ini adalah sepenggal dari cerita penyesalanku. dimana aku tak dapat merasakan masa-masa yang orang katakan itu adalah masa-masa yang paling indah. putih abu, sperti itu orang katakan.
awalnya aku begitu tak memperdulikan masa-masa itu. mungkin karna aku terlalu dingin atau karna aku terlalu muak dengan jalan hidupku. dengan duniaku yang berjalan monoton, dengan teriakan-teriakan di pagi hari ataupun dengan teriakan dua anak laki-laki yang memanggilku kakak.
namun masa-masa SMA ku tak begitu buruk. awalnya aku tak menginginkan sekolah di SMA ini. menurut orang SMA ini adalah SMA faporite dengan passinggrade tertinggi sekabupaten. tapi itu semua tak membuatku bangga dengan aku terdaftar sebagai siswa di sekolah ini.
mungkin ini adalah salah satu alasan yang melatar belakangiku tak menikmati perjalanan remajaku yang terindah.
hal pertama yang membuat semangatku untuk bersekolah adalah sahabat. ya, tak ku sangka di SMA ini aku bisa satu kelas dengan sahabat SMP ku. Tia namanya, tinggi, kurus, iseng lucu itulah dia. tia ini sangat menyukai kucing. saking cintanya pada binatang pemakan ikan asin ini, di rumahnya begitu banyak kucing yang telah beranak pinak.
di kelas kami sering dipanggil 'TITU" itu karena kami mempunyai nama depan yang sama dari huruf "T". aku dan Tia memang selalu menghabiskan waktu berdua, hanya berdua, tak ada yang lain. mungkin ini tak adil bagi-nya, namun aku nyaman berada di sampingnya. kami sering sekali tak sefaham, namun kami tak membutuhkan waktu yang lama untuk sekedar menenangkan diri dari emosi sesaat. hanya lima menit dan mungkin lebih beberapa detik dari waktu singkat itu.
banyak hal yang kita lakukan bersama, bahkan hal terkonyol pun sering kami lakukan. sampai saat ini, aku masil selalu tersenyum sendiri jika lamunanku terbayang saat-saat bersama dia.
mungkin seharusnya aku menganggap dia musuh, lawanku yang tangguh dalam pelajaran. peringkat kelasku dengannya selalu berbeda satu tingkat dan aku selalu berada diatas singgasananya. tapi itu semua tak seharusnya terjadi pada kami. sahabat adalah lawan terkuat yang harus kita lawan.
sebenarnya, aku muak dengan kehidupan kelas awalku di SMA. semuanya bergerombol dan hanya orang-orang yang memiliki kartu dapat masuk dengan bebas ke kerumunan itu. mungkin hanya aku dan Tia yang slalu berdua, namun kami terbuka pada siapapun yang membutuhkan kami.
ku tinggalkan masa kelas satu ku dengan peringkatku yang mampu membuatku tersenyum lebar. di akhir masa kelas satu, aku lulus dengan peringkat satu ditangan. tentu saja aku merasa bangga, apalagi Tia, sahabatku memegang peringkat dua. sangat puas rasanya.
kini kaiku mulai menapaki kelas yang telah memiliki program yang berbobot. untuk menyenangkan kedua orang tuaku, aku harus berjuang di program yang benar-benar ilmiah. IPA, yah sebut saja begitu. tanpa ku sangka ternyata di kelas dua akupun dapat kelas yang sama dengan Tia. betapa senangnya aku. disinilah aku mulai menaikan semangatku untuk dapat belajar.
kelas baru, suasana baru, teman baru dan semuanya baru. hanya satu yang tak baru , Tia 'sahabatku".
di kelas dua, tak ada yang berubah dari kehidupanku yang monotn dan menyebalkan. namun ada yang berubah, kini aku memiliki tiga sahabat baru. yaitu bayu, yakob dan renda. mereka adalah tiga laki-laki yang yang tak banyak gaya, namun usil. banyak lelucon yang aku dapatkan dari mereka.
si hitam manis renda tak banyak polah, hanya tersenyum jika kami menggodanya. malu-malu begitulah dia. hahah
si jail yakob. si penciuman tajam ini selalu tau apapun yang dimakan teman dan perlahan tangannya mulai jahil tuk meminta. hahah
si ndut bayu. yah dia kocak, kelakuannya kayak anak bayi. tubuhnya yang besar tak menampakan nyalinya. namun dia selalu ceria, tertawa lepas tanpa batas. hmm, ternyata keceriaannya tak semulus kehidupannya yang rumit.
ku habiskan waktu kelas duaku dengan cepat.
kini aku mulai menapakan kakiku di kelas tiga. yah the final of senior high school.
semua orang berkata gugup dan bimbang. namun aku tak merasakan itu. aku merasa sangat relax dan santai. ku coba tuk hadapi semua agar masa abuku selesai.
ku lalui hari demi hari ku yang secara perlahan mulai berarti dalam hidupku. ku rasakan semuanya begitu berbeda. canda, tawa dan kegirangan anak putih abu akan segera aku lalui. selalunku minta pada tuhan agar waktu kembali. kembali ke awal masa putih abu ku. atau waktu berjalan perlahan. namun tuhan tak mendengar harpanku. waktu semakin cepat berlalu.
hari demi hari mulai ku rasakan kebersamaan yang begitu dalam.
saatnya telah tiba, ketika aku harus melepaskan semuanya secara perlahan. baru ku sadari betapa bodohnya aku yang begitu saja melalui masa putih abuku dengan percuma. tanpa ku rasakan hadirnya tawa persahabatan, hangatnya cinta dan kasih sayang teman, merasakan getaran rasa suka pada lawanku. semuanya berlalu begitu cepat. hingga hanya rasa sesal yang ku rasakan.
hanya satu kata yang kini dapat ku katakan ::: Lakukan yang terbaik, lakukan dengan hati, dan berikan senyuman untuk orang di sekelilingmu, untuk sahabatmu, temanmu, keluargamu dan kehidupanmu. jangan pernah lalui masa putih abu dengan percuma.
2 komentar:
GREAT grandma .... sesuatu pisan :)
dan rangking ke 3 nya di kelas satu adalah saya ... hana hafifah ... ahahah :D
heheh hasiikk ..
mkasii hana nunay
Posting Komentar