ini adalah kisah seorang anak gadis yang pernah mengalami beberapa kegagalan dalam hidupnya. mungkin sebagian orang menganggap kegagalan adalah suatu variasi hidup. ya, seharusnya kegagalan dapat menjadi suatu pelajaran yang berharga. tapi tak semua orang dapat dengan mudah memetik pelajaran itu.
kala itu adalah masa-masa SNMPTN yang buming dibicarakan anak-anak yang ingin menginjakan kakinya di Perguruan Tinggi Negeri. ya begitu juga dengan Tata. segala usaha telah dilakukannya, mulai dari membeli buku SNMPTN, mencoba mengerjakan so'al-so'al, mencari so'al-so'al SNMPTN, mengikuti les gratis di sebuah Universitas Negeri di daerahnya. menurutnya itu sudah sangat maksimal. tapi, banyak hal yang dia lupakan dari usahanya.
sebenarnya jika saja Tata lolos di seleksi pertama, tak seharusnya dia melewati jalan yang terjal menuju seleksi kedua. namun itulah takdir. saat melihat hasil seleksi pertama melalui media internet, dalam dirinya selalu terusik bahwa "aku gagal, dan aku yakin itu". bisikan yang datang dari hatinya itu kian menghantuinya hingga waktu tiba. keyakinan Tata berbuah, dan "MAAF ANDA TIDAK LOLOS SELEKSI" adalah kata yang keluar dari kotak persegi panjang yang keluar setelah Tata menekan enter.
kecewa, marah, kesal, dan takut itulah yang dirasakan Tata saat itu. setibanya di rumah, dengan wajah pucat dan kecewa Tata berusaha mencari kata-kata manis untuk memberi tahu orang tuanya. untungnya pada saat itu, ibu Tata dapat berlapang dada.
disinilah perjalanan perjuangan SNMPTN Tata dimulai. setelah tanda bukti peserta sudah di tangan, Tata mulai membangkitkan semangatnya untuk dapat mengalahkan seleksi kedua. di awal semangatnya benar-benar berkobar. siang, pagi, sore dan malam di waktu-waktu luang Tata selalu menyempatkan waktu untuk mengerjakan so'al-so'al SNMPTN. hingga hari kesekian semangatnya masih dapat stabil, namun seiring berjalannya waktu. titik kejenuhan Tata mulai terlihat dan semangat belajarnya mulai kendor. Tata mulai malas untuk membuka buku ataupun mencari so'al-so'al SNMPTN. dia mulai memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi yang membawanya ke batas kesombongan bahwa dirinya pasti bisa. disamping itu, Tata melupakan satu hal yang amat penting yaitu do'a.
kini tiba saatnya Tata harus menghadapi so'al-so'al SNMPTN. di pagi buta setelah subuh, Tata dan ayahnya berangkat dari rumah menuju tempat seleksi. membawa bekal dari sang bunda tercinta, Tata melangkah yakin. lika-liku perjalanan Tata lalui bersama Ayahnya yang setia. yang rela meninggalkan pekerjaanya hanya untuk mengantarkan Tata menuju tempat seleksi.
pukul 07.00 seleksi dimulai. so'al pertama adalah paket so'al yang terdiri dari so'al-so'al analogi. Tata berhasil menaklukan so'al-so'al itu. dan telah tervonis 75% dari so'al yang dikerjakannya adalah benar. Tata mulai optimis. namun di jam kedua, so'al-so'al pelajaran kedua membuat optimistis nya meluntur, menciut dan berubah pesimis. bahkan 50% dari so'al yang dikerjakannya adalah salah. dan itu sangat merugikan.
hari kedua, adalah IPA dan IPS. tentu saja Tata merasa yakin dengan IPA yang telah digelutinya selama 3 tahun selama di SMA. namun itu tak menjamin, kecerobohan dan keserakahan Tata telah menjerumuskannya ke kesalahan yang fatal. Tata begitu antusias mengisi so'al-so'al tanpa yakin akan kebenarannya. di jam kedua, Tata mulai tak yakin.
di tenggang waktu terakhir SNMPTN dengan pengumumannya, Tata sibuk mencari Informasi untuk Ujian Masuk (UM) ke Perguruan Tinggi yang diinginkannya. setiap ada waktu Tata selalu mencari informasi mengenai persyaratan dan waktu serta so'al-so'al yang diujiankan.
ketegangan mulai melanda kala hari pengumuman SNMPTN datang. kejadian serupa seperti sebelum pengumuman seleksi pertama terjadi. mimpi kegagalan. ya, dimalam sebelum Tata mendapatkan hasil SNMPTN nya Tata di datangi mimpi bahwa dia gagal. dan mimpi itu membuat Tata yakin bahwa Tata akan gagal. lagi-lagi keyakinannya menjadi kenyataan. ini adalah kegagalan yang kedua untuknya. pukulan yang sangat dahsyat untuk Tata dan keluarganya. saat itu keluarga Tata sedang berlibur.
untuk kesekian kalinya Tata selamat dan keluarga Tata mampu mengerti akan kegagalan Tata. meskipun terlihat di wajah mereka kekecewaan yang tersembunyi dibalik wajahnya.
kegagalan kedua untuk menjadi mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri telah membuat Tata kebal dengan keadaan gagal. semangatnya di tahap akhir mulai disusunya dengan seribu harapan. segala upaya telah dilakukannya demi mendapatkan cita-citanya.
seleksi ketiga adalah seleksi yang tidak adil bagi Tata. hanya dengan bermodalkan otak, Tata harus bisa melawan pesaingnya yang menggunakan tameng berpuluh-puluh juta untuk mendapatkan kursi di Perguruan Tinggi Negeri tersebut.
sungguh peraturan yang jauh berbeda, Tata melakukan kesalahan besar dalam seleksinya. dia tidak mengisi so'alnya secara lengkap. Tata tidak memperhatikan aturan main dalam Ujian Masuk ini. dan sudah dipastikan Tata gagal ditahap ini. Tata tetap tidak menyerah, masih ada satu sesi Uji lagi, yaitu wawancara. Tata harap wawancara ini dapat menolongnya. namun sia-sia saja, tinggi badan Tata tidak memenuhi kriteria yang diinginkan.
gagal sudah harapan Tata untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri yang sangat diinginkannya. dan kini Tata telah menjadi mahasiswa Universitas Swasta yang ada di bandung dengan prodi yang diinginkannya.
ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari Tata,
1. perjuangan yang tiada henti untuk mencapai keinginan yang dicita-citakan
2. optimisme yang tinggi dalam meraih cita-cita
3. semangat juang untuk meraih cita-cita
4. pantang menyerah
5. tidak ceroboh dalam melakukan hal besar
6. ikuti aturan main yang ada.
begitulah kisah Tata yang gagal meraih citanya. namun tetaplah semangattt dan jangan pernah menjadi KELEDAI YANG MASUK KE LUBANG YANG SAMA.
:)
keep spirit for our story in our life :)
0 komentar:
Posting Komentar