Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Disorganisasi Keluarga Akibat Perceraian Orang Tua

Ini adalah cerita tentang disorganisasi keluarga akibat perceraian.
Mari kita baca dan renungkan.


Anak merupakan karunia terindah bagi sepasang insan yang telah terikat oleh tali pernikahan. Begitupun dengan pasangan suami istri Diana dan Dani. Mereka dikaruniai seorang anak perempuan bernama Destia. Kebahagiaan itu hanya sesaat menghampiri kehidupan keluarga kecil Dani. Setelah Destia berusia satu tahun, kedua orang tuanya harus memutuskan untuk berpisah karena suatu hal yang dianggap tidak menyenangkan yang diterima oleh Diana dari suaminya.

 Di pesta ulang tahunnya yang pertama, Destia mendapat kado terburuk sepanjang hidupnya. Perceraian orang tua Destia tepat terjadi pada hari ulang tahun Destia yang pertama. Tragedi perceraian ini membawa dampak panjang bagi kehidupan Destia di masa berikutnya.
Destia diasuh dan dibesarkan oleh Ibunya, tanpa mengenal siapa Ayah kandungnya. Destia kecil mampu melewati hari-harinya dengan sentuhan manja dari sang Ibu. Tanpa harus mengenal Ayah kandung, Destia lebih beruntung karena tak lama dari perceraian kedua orang tuanya, Ibu Diana telah menikah lagi dengan seorang duda kaya bernama Bambang yang lebih menjanjikan untuk kehidupan Destia di masa mendatang. Melihat situasi ini jelaslah bahwa penyebab perceraian orang tua Destia karena faktor ekonomi.
            Sejak Destia kecil, Ibu Diana dengan sengaja menutup rapat akses yang mampu menghubungkan Destia dengan ayah kandungnya. Sedari balita sampai memasuki usia remaja, Destia menganggap bahwa Pak Bambang adalah ayah kandungnya. Sampai pada saat Destia duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat itu Destia mulai mengetahui bahwa Pak Bambang bukanlah Ayah kandungnya.
            Kejadian itu berawal ketika Destia harus mengumpulkan fotocopi akta kelahiran dan kartu keluarga oleh pihak sekolah. Dalam akta kelahiran itu tertulis nama Dani Setiawan sebagai Ayah kandung Destia, bukan Bambang Sanjaya. Sejak saat itu, Destia mulai menanyakan keberadaan Ayah Kandungnya kepada Ibu Diana. Sering kali Ibu Diana mengeluarkan respon yang seakan menggejolakan kebenciannya dan rasa sakit hati yang mendalam ketika Destia menanyakan keberadaan Ayah kandungnya. Melihat itu, Destia tak pernah lagi menanyakan keberadaan Ayah kandungnya.
            Destia tidak hanya tinggal diam. Ketika sang Ibu tak lagi mampu mengerti akan isi hatinya, Destia mulai mencari tahu keberadaan Ayah kandungnya seorang diri. Mulai dari mengorek info dari saudara-saudaranya, sampai nekat mengobrak-abrik kamar Ibu nya demi mendapatkan petunjuk tentang keberadaan Ayah kandungnya.
            Konflik mulai terjadi dalam kehidupan Destia. Mulai terjadi komplik batin dalam kesehariannya. Destia harus dihadapkan pada permasalahn dimana dia harus memilih antara keinginannya untuk bertemu dengan Ayah kandungnya atau lebih memilih untuk mengorbankan perasaannya demi menjaga perasaan ibunya.
            Sikap Destia mulai sedikit berubah. Mulai berbohong dan membangkang perintah Ibunya demi mendapatkan informasi tentang keberadaan Ayah kandungnya. Tidak jarang Destia mengendap-ngendap ke luar rumah dengan maksud mencari keberadaan Ayah kandungnya. Sempat Ibu Diana mengetahui niat Destia. Saat itu sontak Ibu Diana memarahi Destia habis-habisan mengeluarkan kekesalannya. Sampai beberapa hari hubungan mereka tidak rukun.
            Ibu Diana mulai mempengaruhi Destia untuk membenci Ayah kandungnya. Destia menyembunyikan semua rasa ingin rindunya pada sang Ayah. Konsentrasi belajarnya mulai terpengaruhi. Selalu dan selalu terjadi konflik yang menghantam kehidupannya. Antara keinginannya untuk bertemu sang Ayah dan mementingkan perasaan sang Ibu.
            Kini Destia beranjak menjadi remaja dengan seragam putih abunya. Destia sudah mulai mengenal pacaran. Dalam setahun hampir lebih dari 10 lelaki silih berganti mengisi kesehariannya. Tak ada satupun yang cocok di mata Diana sang Ibu. Destia harus menerima pernyataan Ibu nya untuk memutuskan lelaki yang tidak disetujui oleh Diana.
            Destia tidak pernah ingin jauh dari Ibunya. Tidak pernah ingin kehilangan sang Ibu walau suatu ketika Destia telah bertemu dengan Ayah kandungnya. Hal ini dilatar belakangi karena sejak balita Destia telah diasuh oleh Ibu nya. Dimanja dan dituruti semua keinginannya. Disuapi saat makan, disiapkan air panas untuk mandi, disiapkan pakaiannya. Itu semua rutinitas yang Destia dapatkan dari sang Ibu. Sampai usia dewasa Destia masih terbiasa dengan kebiasaan itu semua. Akibatnya Destia menjadi tergantung pada Ibunya, tidak mandiri, pemalu dan tidak bisa tanpa ada sang Ibu.
            Kini Destia telah berusia 20 tahun. Destia mulai menyadari bahwa kehadiran Ayah kandung sangat penting bagi seorang wanita. Wanita tidak bisa menikah jika tidak ada Ayah kandung. Hal ini lah yang menjadi tekad Destia untuk mencari Ayah kandungnya dan memaksa Ibunya untuk memberikan informasi keberadaan Ayahnya. Destia bahkan berbohong pada Ibunya bahwa dia mendapat petuah dari orang pintar bahwa Ayahnya sedang sekarat dan meminta untuk dipertemukan dengan Destia. Pada saat itulah Ibu Diana membolehkan Destia untuk bertemu dengan Ayah kandungnya.


Dari kisah di atas dapat diambil suatu pelajaran bahwa:
1.      Anak yang dibesarkan oleh seorang Ibu walau hasil perceraian tidak akan mengalami masa broken home. Hal ini karena wanita dalam mengasuh akan penuh dengan rasa kasih sayang dan perhatian.
2.      Anak akan memiliki rasa sensitif yang tinggi, ini karena seorang Ibu selalu memberikan sentuhan lembut disetiap hari-hari anak.
3.      Seorang Ibu biasanya akan berusaha menyembunyikan kemarahannya kepada anak apalagi perihal keretakan rumah tangganya dengan sang suami.
4.      Seorang Ibu akan mengajarkan segala sesuatu dengan kasih sayang bukan dengan keegoisan.
5.      Walaupun seorang Ibu mampu membesarkan anak dengan kasih sayang, selalu saja ada dampak negatif yang timbul dari hasil perceraian.
6.      Dampak negatif yang biasanya muncul dari hasil perceraian yang tidak baik-baik adalah kebencian dan kebohongan.
7.      Sekalipun seorang Ibu mampu memberikan curahan kasih sayang yang mendalam, namun kehadiran seorang Ayah juga sangat diidamkan oleh seorang anak.
Terkadang timbul rasa benci dari seorang anak kepada salah satu orang tuanya yang mereka anggap paling salah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar