Marah ...
Mungkin seperti itulah tanggapanmu
Ketika perlakuanku berbeda
Saat suaraku berpaling nada
Saat pesan singkat begitu singkat
Bosan ...
Aku yakin kau sudah bosan dengan sikapku
Atau kau bingung dengan langkahku
Ketika itu terjadi dan banyak alasan
Dan ketika aku sulit diluluhkan
Tampak jelas ketidak mengertianmu
Tergambar dari kejujuran hatimu
Memaksa sedikit lebih kasar agar aku tak bungkam
Dan selalu kau katakan “aku tak berguna”
Aku akui memang aku marah
Tapi itu karena aku takut akan sesuatu
Sesuatu yang membuat aku membencimu
Benci pada apa yang aku lakukan
Dalam hati bergejolak konflik dingin
Hanya aku dan diriku yang menjadi lawan
Betapa sulit saat keegoisan datang
Dan semua itu karena aku tak tau arah
Aku tak mengerti dengan diriku
Mengapa begini ?
Emosi tak terkendali mengalir dalam darah
Dan bermuara di rasa takutku
Ketakutan di saat kau jauh
Saat kau katakan kau akan pergi
Walau satu detik
Aku tak mampu tuk jauh darimu
Sejujurnya aku tak ingin keluarkan emosiku
Karna aku takut melukaimu
Tapi semua mengalir seiring prinsip kejujuranmu
Dan semakin ku tahan, rasa sakitku meluap
Selalu dan selalu ku tahan rasa ini
Agar kau tak ku lukai
Mamun semakin ku tahan semakin sakit
Dan kesakitan ini merebek hati
Saat kau ucapkan kepergianmu
Kontak batik seakan mengapit hati kecilku
Meledakanku dan mengakui kesakitanku
Itu karena aku takut
Terkadang air mata menetes jatuh dengan sendirinya
Dan membasahi hati yang terluka hingga perih
Ku coba tahan sakit namun semakin sakit
Dan tanpa ku sadari itu telah menyakitimu
Apakah kau tahu sayang?
Obat rasa sakit hatiku?
Adalah senyumanmu
Dan pelukan hangat tubuhmu
Apa arti ketidakfahamanku ini?
Apakah aku begitu kejam melukai perasaanmu?
Atau benarkah apakah ini cinta?
Atukah ... ?
Yang perlu kau tahu sayang
Aku begini bukan untuk menyakitimu
Bukan pula tidak mengertikanmu
Tapi aku takut, takut jauh darimu.
23 Agustus 2011
0 komentar:
Posting Komentar