Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Pengertian Geometri Hiperbolik


Geometri hiperbolik merupakan salah satu bentuk dari geometri non-Euclid yang muncul akibat kontroversi terhadap postulat kesejajaran Euclid. Di dalam geometri Euclid terdapat lima postulat (aksioma/teorema) yang sangat terkenal yaitu:
  1. Diantara sembarang dua titik dapat dibentuk sebuah garis
  2. Sejumlah Garis dapat diperluas tak tentu
  3. Diberikan sebuah titik tertentu dengan  jarak  tertentu, sebuah lingkaran dapat dibentuk dengan membangun titik-titik yang berjarak sama dengan titik tertentu sebagai pusatnya.
  4. Semua sudut siku-siku  adalah kongruen.
  5. Diberikan sembarang dua garis dalam bidang datar, jika garis ketiga  l   memotong garis sedemikian hingga dua sudut dalam sepihak pada salah satu sisinya pada  l   kurang dari  dua buah sudut siku-siku, maka kedua garis yang  kontinu tak tentu akan bertemu pada sisi tersebut  pada l    di mana sudut-sudutnya kurang  dari dua sudut siku-siku.
Empat postulat pertama sangat jelas dan mudah dibuktikan oleh para matematikawan pada saat itu, tetapi postulat yang kelima menimbulkan perdebatan diantara para matematikawan. Postulat kelima tersebut dikenal dengan postulat kesejajaran geometri Euclid. Hal inilah yang menjadi titik tolak munculnya geometri non-Euclid. Geometri hiperbolik adalah geometri yang menggunakan empat postulat geometri Euclid dan mengganti postulat kesejajaran Euclid dengan negasinya yaitu postulat kesejajaran hiperbolik. Akibat pergantian postulat ini terjadi sifat antara geometri euclid dan geometri hiperbolik salah satunya adalah jumlah ukuran sudut segitiga.
Pada geometri Euclid jumlah ukuran sudut segitiga adalah 1800, sedangkan pada geometri hiperbolik jumlah ukuran sudut segitiga kurang dari 1800 . Para matematikawan telah berusaha untuk membuktikan postulat kelima Euclid dengan asumsi negasi dan memcoba untuk menurunkan suatu kontradiksi, namun mereka gagal. Akhirnya mereka berpendapat bahwa terdapat lebih dari dua garis yang sejajar dengan suatu garis yang melalui sebuah titik tertentu di luar garis tersebut dan ukuran sudut kesejajaran untuk titik yang tidak terletak pada garis tersebut kurang dari 900. Akibatnya jumlah ukuran sudut segitga kurang dari 1800 dan jumlah ukuran sudut dalam segiempat kurang dari 3600, sehingga tidak ada persegi panjang dalam geometri hiperbolik.
Segiempat Al-Haytham-Lambert dan segiempat Khayyam-Saccheri adalah teori pertama pada geometri hiperbolik. Dalam segiempat Lambert sudut keempat dalam segiempat ini adalah lancip, sehingga ukuran sisi yang memuat sudut lancip lebih panjang daripada sisi yang tidak memuat sudut lancip, serta jika sudut-sudut yang bersesuaian dari dua segitiga kongruen maka dalam geometri hiperbolik dua segitiga tersebut adalah kongruen.

sumber:
Adi, A. I. (2012). Geometri Hiperbolik. [online] Tersedia: http://mathc-edu.blogspot.com/2012/12/geometri-hiperbolik.html. [05 Desember 2014].
Azmi, M. P. (2013). Geometri Euclid dan Geometri Hiperbolik. Jurnal 3: Universitas Pendidikan Indonesia.
Rahmawati, K. S. (2013). Geometri Hiperbolik. [online] Tersedia: http://khilfisuci.blogspot.com/2013/06/geometri-hiperbolik-geometri-hiperbolik.html [05 Desember 2014]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar