Geometri hiperbolik
pertama kali dikembangkan oleh keluarga Bolyai. Pengembang geometri hiperbolik
adalah seorang matematikawan Austria bernama Farkas Wolfgang Bolyai
(1775-1856). Wolfgang mengeksplor minatnya pada dasar-dasar geometri dari
postulat kelima Euclid, yaitu postulat kesejajaran. Wolfgang melakukan
penelitian terhadap postulat kesejajaran setelah selesai kuliah di Gottingen pada
tahun 1799 dan pulang ke Hongaria di tahun yang sama. Di Hongaria Wolfgang
mengajar matematika, fisika dan kimia pada Reformed College. Wolfgang mengajari
pula anaknya sendiri yaitu Janos Bolyai. Penelitian yang dilakukannya tidak
berhasil sehingga dia putus ada dan membuat sebuah surat untuk anaknya. Isi
surat yang ditulis oleh Wolfgang berbunyi: “Jangan berkutat dengan postulat
kesejajaran, karena akan mengurangi kenyamanan, kesehatan, dan ketenangan dan
seluruh kebahagiaan dalam hidup ini.”
Sang anak Janos Bolyai, pada saat itu berusia
21 tahun melanggar larangan ayahnya. Jonas melanjutkan rasa penasaran sang ayah
untuk meneliti lebih lanjut tentang kejanggalan postulat kesejajaran dari
Euclid. Jonas berhasil mengembangkan geometri yang beda dengan postulat kelima
Euclid. Jonas berhasil mencetuskan
geometri Non-Euclid dengan cara yang berbeda dengan Nicolai Lobachevsky.
Postulat inilah yang pada akhirnya dikenal dengan geometri hiperbolik.
Demikianlah
balasan surat Janos Bolyai kepada ayahnya Wolfgang Bolyai
I have discovered such wonderful things
that I was amazed ...
Out of nothing I have created a strange
new universe.
~ Janos Bolyai (1802-1860), from a letter
to his father, 1823. (Hvidsten, M, 2005, h. 263) [Adi, online].
Sekitar tahun 1700-an
Carl Fredrich Gauus menemukan banyak hasil tentang geometri hiperbolik, tetapi
ia menyimpan dan tidak mempublikasikannya, hanya dijadikan koleksi pribadi.
Pada abad ke-18 Johan Heinrich Lambert memperkenalkan fungsi hiperbolik
dan menghitung luas segitiga hiperbolik. Pada abad ke-19, geometri hiperbolik
secara luas dieksplorasi oleh Jonas Bolyai dan Nicolai Inanovich Lobachevsky.
Lobachevsky pertama kali mempublikasikan idenya pada tanggal 23 februari 1826
ke departemen Fisika dan Matematika dan penelitian ini telah dicetak dalam UMA pada
tahun 1829-1830. Sedangkan Bolyai menerbitkan idenya pada tahun 1832.
Lobachevsky
menulis paper yang berjudul “ A
Concide Outline of the Foundations of Geometry ” dipubliksikan oleh
Kazan Messenger tetapi ditolak pada saat disampaikan di Akademi St
Petersburg. Pada tahun 1937 Lobachevsky mempublikasikan artikelnya yang
berjudul “ Geometrie Imaginaire”
dan diterbitkan di Berlin pada tahun 1840. Beberapa ahli matematika dan
sejarawan mengklaim bahwa Lobachevsky telah mencuri tentang konsep geometri
non-euclid dari Gauus, tetapi hal itu tidak benar. Gauus sendiri menghargai
hasil karya yang ditemukan oleh Lobachevsky, karena alasan itu maka Lobachevsky
dan Bolyai dianggap sebagai pencipta geometri hiperbolik.
Setelah karya Gauus,
Lobachevsky dan Bolyai, muncul pertanyaan yang lain “seperti apakah model
dari geometri hiperbolik?”. Pertanyaan ini terjawab Eugenio Beltrami tahun
1868. Dia yang pertama kali menunjukkan bahwa bidang yang berbentuk pseudosphere mempunyai
kelengkungan yang sesua iuntuk model sebagian ruang hiperbolik. Awalnya
Lobachevsky menamakan geometri temuannya dengan sebutan “Geometrie Imaginaire” karena dia
belum bisa memahami model untuk jenis geometrinya. Geometri hiperbolik
diperkenalkan oleh Felik Klein tahun 1871. Geometri hiperbolik sering jaga
disebut geometri Lobachevsky, untuk memudahkan dan menandai karya lobachevsky
sehingga postulatnya dikenal dengan postulat kesejajaran Lobachevsky.
sumber:
Wordpress.com. (2012). Sejarah Geometri Non-euclid. [online] Tersedia: http://wilayahmatematika.wordpress.com/sejarah-geometri-non-euclid/ [05 Desember 2014].
0 komentar:
Posting Komentar