Pernahkah terlintas dalam pikiran kita betapa indahnya surga? Tempat
kembali yang paling baik dan menjadi tujuan utama umat manusia selama hidup di
dunia. Pernahkah tersirat dalam benak kita akan kekuasaan Allah SWT yang begitu
melimpah memberikan kenikmatan dan keindahan sehingga menjadikan surga sebagai
tempat kembali bagi manusia terbaik. Setelah manusia hidup di alam dunia,
manusia akan merasakan mati. Kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan yang
dijalani setelah mati. Tempat kembalinya manusia adalah surga dan neraka.
Setiap manusia tentu sangat mendambakan surga sebagai tempat kembali. Namun
pernahkah terlintas seberapa luas surga yang ingin kita kembali?. Berikut
adalah segelintir pemaparan tentang luasnya surga.
A. Ayat Tentang Perhitungan Luas Surga
Surga merupakan hadiah yang selalu menjadi incaran utama umat manusia
selama hidup di dunia. Setiap manusia akan berlomba-lomba untuk mendapatkan
surga. Keindahan, kemewahan dan kemegaran surga menjadi saya tarik setiap
manusia sehingga mereka senantiasa menjalankan amalan dan ibadah kepada Allah
S.W.T.
Tidak ada satu orangpun yang dapat menggambarkan keindahan surga. Hanya
Dzat sang maha penciptalah yang mampu menggambarkan surga dengan ayat-ayat yang
ada pada Al-Qur’an. Seperti yang tergambar dalam Qs. As-Sajdah ayat 17,
artinya: “Tak seorang pun mengetahui
berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi
mereka.”
Setiap manusia di muka bumi pasti ingin memasuki
surga. Dengan berbagai kenikmatan yang telah Allah S.W.T janjikan untuk
umat-Nya yang masuk surga. Tentu saja surga memiliki luas yang sangat sehingga
surga memiliki banyak kenikmatan untuk setiap penghuni surga.
Allah S.W.T. menggambarkan luasnya surga melalui
ayat-ayat al-Qur’an. Diantara ayat yang menggambarkan tentang luasnya surga
adalah QS. Ali-Imroh ayat 133 dan QS. Al-Hadid ayat 21.
Allah S.W.T berfirman dalam QS. Ali-Imron ayat 133, artinya: “Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Syurga yang luasnya
SELUAS LANGIT dan BUMI, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”.
Senada dengan QS. Al-Hadid ayat 21, artinya: “Berlomba-lombalah kamu
sekalian untuk mendapatkan ampunan Tuhanmu dan syurga yang luasnya SELUAS
LANGIT dan BUMI yang disediakan bagi orang-orang yang beriman
kepadam Allah dan rasul-Nya”.
Berdasarkan QS. Ali imron ayat 133 dan QS. Al-Hadid ayat 21 tergambar jelas
bahwa surga Allah sangatlah luas. Surga Allah memiliki luas sebanding dengan
luas langit dan bumi. Tak ada ilmu pengetahuan manapun yang mampu mengukur
luasnya surga Allah. Surga begitu luas, bahkan dengan membandingkan luas bumi
saja sudah tergambar luasnya surga.
Surga memiliki luas sebanding dengan luasnya bumi dan langit. Bahkan bumi
yang kita pijak memiliki kurang lebih 5 milyar penduduk dengan masih banyaknya
lahan yang tidak memiliki penghuni. Belum lagi jika ditambahkan dengan luasnya
langit. Banyak ayat yang menyatakan bahwa langit yang Allah ciptakan sebanyak
tujuh lapis. Pernyataan ini didukung paling tidak oleh delapan ayat al-Qur’an
yaitu Al-Isra’ ayat 44, Al- Mukminun ayat 17, Al-Mukminun ayat 86, Al-Mulk
ayat 3, Al-Baqarah ayat 29, At-Thalaq ayat 12, Nuh ayat 15 dan An-Naba’
ayat 12.
Salah satu ayat yang menyatakan lapisan langit yaitu QS. Al-Isra’ ayat 44,
aetinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih
kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi
kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun.”
Langit diciptakan oleh Allah S.W.T. sebanyak tujuh lapis. Langit terdekat
yang masih mampu dipandang oleh manusia dengan teropong tercanggih sekalipun
sudah membuat manusia ‘takluk’ dan tidak dapat membayangkan luasnya
langit. Maka bumi sungguh ibarat debu jika dibandingkan dengan luasnya surga.
Demikian pula keindahan bumi beserta isinya, sungguh amat sangat
tidak sepadan jika dibandingkan dengan keindahan Surga. Benarlah kata
sebuah hadits Qudsi yang menyatakan bahwa, keindahan surga yang diberikan
Allah kepada para hambaNya, belum pernah didengar telinga, belum pernah
dilihat oleh mata, belum pernah terlintas di dalam hati.
B. Perhitungan Matematis Luas Surga
Luas surga seperti yang telah dijelaskan pada QS. Ali Imron ayat 133 dan
QS. AL-Hadid ayat 21 adalah sebanding dengan luas langit dan bumi. Bumi yang
memiliki milyaran umat manusia dengan masih banyaknya tempat kosong tak
berpenghuni. Langit memiliki tujuh lapisan, dengan lapisan terdekatpun sangat
luas. Bumi dan langit memiliki keindahan yang luar biasa. Bahkan dalam ruang
lingkup kecil saja, manusia telah merasakan nikmatnya keindahan yang ada di
muka bumi dan langit lapisan pertama.
Sekedar sebagai ilustrasi matematis, mari kita bayangkan berapa luasnya
jagad raya langit pertama. Garis tengah untuk langit pertama atau jagad raya
ini diperkirakan sebesar 30 milyar tahun cahaya. Berarti garis tengah
jagad raya kita ini memiliki panjang:
30.000.000.000 X 360 X 24 X 60 X 60
X 300.000 km = 279.936.000.000.000.000.000.000 km
X 300.000 km = 279.936.000.000.000.000.000.000 km
279.936.000.000.000.000.000.000 km bukan luasnya langit, tetapi baru
garis tengahnya saja. Hasil perhitungan ini merupakan garis tengah langit
terdekat. Belum lagi langit lapis ke dua, lapis ke tiga, lapis ke empat,
lapis ke lima, lapis ke enam, dan langit lapis ke tujuh. Lapisan langit lainnya
jauh lebih besar dibandingkan dengan lapisan pertama [Widayat, online].
Rasulullah S.A.W. pernah bersabda bahwa di surga sebuah pohon akan bisa
kita lalui dari ujung ranting timur ke ujung ranting barat sejauh 100
tahun perjalanan. Satu lagi, bahwa menurut ilmu pengetahuan, ternyata
jagad raya ini tidak tetap, tetapi terus mengembang bertambah lama
bertambah besar dan tentu juga bertambah luas. Menurut penelitian Stephen
Hawking [Putri, online] setiap 1.000.000.000 tahun jagad raya mengembang
sekitar sepuluh sampai dengan lima belas persen.
Surga memang luar biasa hebatnya. Luar biasa indahnya. Bahkan kita tidak
bisa membayangkannya. Tetapi yang lebih menarik adalah ‘pernyatan sikap’
para sufi dan para wali Allah, yang mengatakan bahwa mereka tidak
terpesona dengan surga yang tidak terbayangkan keindahannya itu. Sebab
mereka lebih terpesona dan lebih cinta kepada Pencipta dan Pemilik
Surga, yaitu Allah Swt. Artinya keindahan Allah Swt, Kebesaran, dan
kehebatannya, sungguh melebihi surga itu sendiri. Subhaanallah. Hanya saja
kadang-kadang manusia ‘terperangkap’ dengan keindahan hadiahnya dan
lupa kepada Dzat Yang Maha Pemberi hadiah.
DAFTAR PUSTAKA
Ibramuko.wordpress.com.
(2009). Ada yang Pernah Menghitung Luasnya Surga. [online]
Tersedia:
http://ibramuko2.wordpress.com/2009/08/23/ada-yang-pernah-menghitung-luasnya-surga/.
(07 desember 2014)
Indonesiaondonesia.com. Luas
Surga VS Dalamnya Neraka. [online] Tersedia:
http://indonesiaindonesia.com/f/48775-luas-surga-vs-dalamnya-neraka/. (08
Desember 2014)
Putri, D. Menghitung-hitung
Berapa Luas Surga dan Neraka. [online] Tersedia:
http://mahardhikainstitute.wordpress.com/menghitung-hitung-berapa-luas-syurga-dan-neraka/
(07 Desember 2014)
Srihastuti, D.
(2013). Keindahan Surga dalam AL-Qur’an. [online] Tersedia:
http://devisrihastuti.blogspot.com/2013/04/keindahan-surga-dalam-al-quran.html.
(08 Desember 2014)
Tausyiah.wordpress.com.
(2010). Menghitung Luas Surga dan Luas Neraka. [online] Tersedia:
http://tausyah.wordpress.com/2010/06/07/menghitung-luas-surga-dan-luas-neraka/.
(07 Desember 2014)
Widayat, Q. (2013). Mengukur
Luasnya Surga dengan Matematika Manusia. [online] Tersedia:
http://siramanqolbuku.blogspot.com/2013/05/mengukur-luasnya-surga-dengan.html.
(07 Desember 2014)
0 komentar:
Posting Komentar