Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Berapakah Luas Surga?

           


             Pernahkah terlintas dalam pikiran kita betapa indahnya surga? Tempat kembali yang paling baik dan menjadi tujuan utama umat manusia selama hidup di dunia. Pernahkah tersirat dalam benak kita akan kekuasaan Allah SWT yang begitu melimpah memberikan kenikmatan dan keindahan sehingga menjadikan surga sebagai tempat kembali bagi manusia terbaik. Setelah manusia hidup di alam dunia, manusia akan merasakan mati. Kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan yang dijalani setelah mati. Tempat kembalinya manusia adalah surga dan neraka. Setiap manusia tentu sangat mendambakan surga sebagai tempat kembali. Namun pernahkah terlintas seberapa luas surga yang ingin kita kembali?. Berikut adalah segelintir pemaparan tentang luasnya surga.


A.      Ayat Tentang Perhitungan Luas Surga
Surga merupakan hadiah yang selalu menjadi incaran utama umat manusia selama hidup di dunia. Setiap manusia akan berlomba-lomba untuk mendapatkan surga. Keindahan, kemewahan dan kemegaran surga menjadi saya tarik setiap manusia sehingga mereka senantiasa menjalankan amalan dan ibadah kepada Allah S.W.T.
Tidak ada satu orangpun yang dapat menggambarkan keindahan surga. Hanya Dzat sang maha penciptalah yang mampu menggambarkan surga dengan ayat-ayat yang ada pada Al-Qur’an. Seperti yang tergambar dalam Qs. As-Sajdah ayat 17, artinya: “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka.”
Setiap manusia di muka bumi pasti ingin memasuki surga. Dengan berbagai kenikmatan yang telah Allah S.W.T janjikan untuk umat-Nya yang masuk surga. Tentu saja surga memiliki luas yang sangat sehingga surga memiliki banyak kenikmatan untuk setiap penghuni surga.
Allah S.W.T. menggambarkan luasnya surga melalui ayat-ayat al-Qur’an. Diantara ayat yang menggambarkan tentang luasnya surga adalah QS. Ali-Imroh ayat 133 dan QS. Al-Hadid ayat 21.
Allah S.W.T berfirman dalam QS. Ali-Imron ayat 133, artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa”. Senada dengan QS. Al-Hadid ayat 21, artinya: “Berlomba-lombalah kamu sekalian untuk mendapatkan ampunan Tuhanmu dan syurga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepadam Allah dan rasul-Nya”.
Berdasarkan QS. Ali imron ayat 133 dan QS. Al-Hadid ayat 21 tergambar jelas bahwa surga Allah sangatlah luas. Surga Allah memiliki luas sebanding dengan luas langit dan bumi. Tak ada ilmu pengetahuan manapun yang mampu mengukur luasnya surga Allah. Surga begitu luas, bahkan dengan membandingkan luas bumi saja sudah tergambar luasnya surga.
Surga memiliki luas sebanding dengan luasnya bumi dan langit. Bahkan bumi yang kita pijak memiliki kurang lebih 5 milyar penduduk dengan masih banyaknya lahan yang tidak memiliki penghuni. Belum lagi jika ditambahkan dengan luasnya langit. Banyak ayat yang menyatakan bahwa langit yang Allah ciptakan sebanyak tujuh lapis. Pernyataan ini didukung paling tidak oleh delapan ayat al-Qur’an yaitu Al-Isra’ ayat 44, Al- Mukminun ayat 17, Al-Mukminun ayat 86, Al-Mulk ayat 3, Al-Baqarah ayat 29, At-Thalaq ayat 12, Nuh ayat 15 dan An-Naba’ ayat 12.
Salah satu ayat yang menyatakan lapisan langit yaitu QS. Al-Isra’ ayat 44, aetinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”
Langit diciptakan oleh Allah S.W.T. sebanyak tujuh lapis. Langit terdekat yang masih mampu dipandang oleh manusia dengan teropong tercanggih sekalipun sudah membuat manusia ‘takluk’ dan tidak dapat membayangkan luasnya langit. Maka bumi sungguh ibarat debu jika dibandingkan dengan luasnya surga. Demikian pula keindahan bumi beserta isinya, sungguh amat sangat tidak sepadan jika dibandingkan dengan keindahan Surga. Benarlah kata sebuah hadits Qudsi yang menyatakan bahwa, keindahan surga yang diberikan Allah kepada para hambaNya, belum pernah didengar telinga, belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terlintas di dalam hati.

B.       Perhitungan Matematis Luas Surga
Luas surga seperti yang telah dijelaskan pada QS. Ali Imron ayat 133 dan QS. AL-Hadid ayat 21 adalah sebanding dengan luas langit dan bumi. Bumi yang memiliki milyaran umat manusia dengan masih banyaknya tempat kosong tak berpenghuni. Langit memiliki tujuh lapisan, dengan lapisan terdekatpun sangat luas. Bumi dan langit memiliki keindahan yang luar biasa. Bahkan dalam ruang lingkup kecil saja, manusia telah merasakan nikmatnya keindahan yang ada di muka bumi dan langit lapisan pertama.
Sekedar sebagai ilustrasi matematis, mari kita bayangkan berapa luasnya jagad raya langit pertama. Garis tengah untuk langit pertama atau jagad raya ini diperkirakan sebesar 30 milyar tahun cahaya. Berarti garis tengah jagad raya kita ini memiliki panjang:
30.000.000.000 X 360 X 24 X 60 X 60
X 300.000 km = 279.936.000.000.000.000.000.000 km
 279.936.000.000.000.000.000.000 km bukan luasnya langit, tetapi baru garis tengahnya saja. Hasil perhitungan ini merupakan garis tengah langit terdekat. Belum lagi langit lapis ke dua, lapis ke tiga, lapis ke empat, lapis ke lima, lapis ke enam, dan langit lapis ke tujuh. Lapisan langit lainnya jauh lebih besar dibandingkan dengan lapisan pertama [Widayat, online]. 
Rasulullah S.A.W. pernah bersabda bahwa di surga sebuah pohon akan bisa kita lalui dari ujung ranting timur ke ujung ranting barat sejauh 100 tahun perjalanan. Satu lagi, bahwa menurut ilmu pengetahuan, ternyata jagad raya ini tidak tetap, tetapi terus mengembang bertambah lama bertambah besar dan tentu juga bertambah luas. Menurut penelitian Stephen Hawking [Putri, online] setiap 1.000.000.000 tahun jagad raya mengembang sekitar sepuluh sampai dengan lima belas persen.
Surga memang luar biasa hebatnya. Luar biasa indahnya. Bahkan kita tidak bisa membayangkannya. Tetapi yang lebih menarik adalah ‘pernyatan sikap’ para sufi dan para wali Allah, yang mengatakan bahwa mereka tidak terpesona dengan surga yang tidak terbayangkan keindahannya itu. Sebab mereka lebih terpesona dan lebih cinta kepada Pencipta dan Pemilik Surga, yaitu Allah Swt. Artinya keindahan Allah Swt, Kebesaran, dan kehebatannya, sungguh melebihi surga itu sendiri. Subhaanallah. Hanya saja kadang-kadang manusia ‘terperangkap’ dengan keindahan hadiahnya dan lupa kepada Dzat Yang Maha Pemberi hadiah.

DAFTAR PUSTAKA
Ibramuko.wordpress.com. (2009). Ada yang Pernah Menghitung Luasnya Surga. [online] Tersedia: http://ibramuko2.wordpress.com/2009/08/23/ada-yang-pernah-menghitung-luasnya-surga/. (07 desember 2014)
Indonesiaondonesia.com. Luas Surga VS Dalamnya Neraka. [online] Tersedia: http://indonesiaindonesia.com/f/48775-luas-surga-vs-dalamnya-neraka/. (08 Desember 2014)
Putri, D. Menghitung-hitung Berapa Luas Surga dan Neraka. [online] Tersedia: http://mahardhikainstitute.wordpress.com/menghitung-hitung-berapa-luas-syurga-dan-neraka/ (07 Desember 2014)
Srihastuti, D. (2013). Keindahan Surga dalam AL-Qur’an. [online] Tersedia: http://devisrihastuti.blogspot.com/2013/04/keindahan-surga-dalam-al-quran.html. (08 Desember 2014)
Tausyiah.wordpress.com. (2010). Menghitung Luas Surga dan Luas Neraka. [online] Tersedia: http://tausyah.wordpress.com/2010/06/07/menghitung-luas-surga-dan-luas-neraka/. (07 Desember 2014)
Widayat, Q. (2013). Mengukur Luasnya Surga dengan Matematika Manusia. [online] Tersedia: http://siramanqolbuku.blogspot.com/2013/05/mengukur-luasnya-surga-dengan.html. (07 Desember 2014)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar