Masalah yang sering muncul pada pembelajaran
matematika adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Salah satu faktor penyebab masalah tersebut
adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berbentuk konvensional.
Dengan kata lain pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru merupakan
satu-satunya sumber
pembelajaran. Siswa dijadikan sebagai objek pembelajaran.
Pembelajaran aktif menjadi salah satu cara untuk
mengatasi masalah tersebut. Pembelajaran aktif adalah suatu kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada pembelajaran aktif,
siswa dijadikan sebagai subjek pembelajaran. Sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Untuk melakukan pembelajaran aktif harus
didukung oleh pendekatan pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah pendekatan
saintifik. Pendekatan saintifik merupakan suatu pendekatan yang mengedepankan
penalaran secara induktif. Selain pendekatan, bahan ajar juga menjadi faktor
pendukung terjadinya pembelajaran aktif. Banyak sekali macam-macam bahan ajar.
Bahan ajar yang paling sederhana adalah lembar kegiatan siswa.
Lembar kegiatan siswa harus didesain sedemikian rupa
sehingga dapat membimbing siswa melakukan pembelajaran aktif. Pada pelajaran
matematika, pembelajaran aktif terjadi ketika siswa dilibatkan secara aktif
untuk berfikir tingkat tinggi dan berfikir kreatif. Lembar Kegiatan Siswa
didesain untuk membimbing siswa melakukan penemuan
suatu konsep.
Desain lembar kegiatan siswa yang baik harus mengkolaborasikan komponen penyusun Lembar Kegiatan Siswa dengan langkah-langkah
pendekatan saintifik. Komponen penyusun Lembar kegiatan siswa terdiri dari: judul kegiatan, tujuan pembelajaran, alat dan bahan, prosedur kerja, table data
(jika ada) dan bahan
diskusi
serta proseduk pengerjaan atau langkah pengerjaan. Kalimat yang digunakan untuk penyusunan lembar kegiatan siswa harus diperhatikan.
Kalimat yang digunakan pada Lembar Kegiatan Siswa harus jelas dan mudah untuk
difahami. Prosedur kerja harus disusun
oleh kalimat perintah dan kalimat tanya. Kalimat perintah akan memabantu siswa
dalam melakukan langkah-langkah penyelesaian soal secara sistematis. Kalimat tanya dimaksudkan untuk merangsang siswa
berfikir dan mengemukakan pendapat secara kreatif.
Langkah-langkah pendekatan saintifik terdiri dari:
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan jejaring. Pada proses mengamati, guru
harus mempersiapkan soal untuk diamati siswa pada Lembar Kegitan Siswa. Pada
proses menanya, guru harus memunculkan suatu pernyataan yang membuat siswa ingin tahu serta berusaha menggali informasi dengan cara
bertanya. Pada proses menalar, guru harus mempersiapkan langkah-langkah
pengerjaan soal secara runtut sehingga siswa mampu menyimpulkan suatu konsep.
Proses mencoba, guru mempersiapkan soal yang dapat dikerjakan oleh startegi
yang ditemukan oleh siswa. Sebagai tahap akhir yaitu proses jejaring,
guru memberikan suatu lembar kosong untuk siswa membandingkan hasil pekerjaan kelompoknya
dengan pekerjaan kelompok lain.
Pada langkah-langkah pengerjaan Lembar Kegiatan Siswa
harus memuat kalimat Tanya “bagaimana?” dan “mengapa?”. Tujuannya untuk
merangsang siswa mengemukakan gagasannya secara bebas dan kreatif. Hal ini akan
membiasakan siswa mengeksplorasi gagasan kreatifnya dalam mengerjakan soal
pemecahan masalah. Pada saat siswa mengerjakan Lembar Kegiatan, guru berperan sebagai mentor. Tujuannya
agar siswa tidak salah konsep dalam melakukan eksplorasi gagasan mereka. Guru
harus memberikan penguatan serta memberikan klarifikasi jika terdapat siswa
yang melenceng dari konsep yang seharusnya.
LKS lebih baik jika berisi soal kontekstual. LKS
juga dapat dilengkapi dengan gambar. Pengerjaan LKS sebaiknya dilakukan secara
berkelompok. Tujuannya agar siswa dapat berkolaborasi dengan teman kelompoknya.
LKS akan memberikan manfaat secara tidak langsung pada proses pembelajaran
siswa. Salah satunya meningkatkan kemampuan membaca. Dengan LKS, siswa harus
teliti membaca petunjuk. LKS akan mengajarkan siswa untuk berfikir secara
sistematis melalui langkah-langkah pengerjaan.
0 komentar:
Posting Komentar