Pagi hari tepat pukul 03:00 dikamar pemuda
yang bernamaAthland, dia terbangun dari tidurnya karena suara bising yang ia
dengar. Entah suara apa, berasal dari mana, tapi sungguh! Itu menyakitkan
telinganya. Seperti suara aungan serigala dan singa yang sedang saling menyapa/?.
Athland ingin keluar untuk melihat apa yang terjadi, tapi dia terlalu malas
untuk beranjak dari kasurnya. “LAND WOI! BANGUN LO, INI DILUAR BERISIK BANGET,
TAKUT GUE” Teriakan Seidan teman satu rumahnya tedengar dari luar kamar
Athland. Kencang sekali bukan?.
Athland yang kesal membuka pintu kamarnya
karena terganggu dengan suara teriakan Seidan dan juga aungan yang ia dengar
itu. Athland keluar kamar, matanya langsung tertuju pada Seidan yang sedang menyembunyikan
badan nya didalam selimut tebal. “HAHAHAHAHAHA!!!LO NGAPAIN DAN! Sumpah kayak
bocah tau” Ucapnya sambil menarik selimut tebal yang digunakan Seidan sebagai
penutup tubuhnya. Seidan yang sudah mendengar suara Athland merasa lebih aman
karena teman nya yang menurutnya 'Pemberani' itu keluar. “Land keluar dong liat
ada apaan” ucapnya dengan nada memelas.
Jujur saja sebenarnya Athland jijik
mendengar ucapan Seidan dengan nada seperti itu, tapi mau bagaimana lagi teman
nya yang sudah terlanjur lebay dari lahir itu akan tetap seperti itu
meski sudah dilarang bersikap lebay nan alay. “Jijik ck!.” Setelah
bergumam Athland segera mengecek keadaan diluar rumah nya. Waw! Satu
kata itu mungkin bisa mendeskripsikan apa yang Athland liat sekarang. Dia ada
di sebuah kerajaan? Dengan pemandangan yang sangat sangat sangat tidak bisa
dideskripsikan.
Ia melangkah keluar dari kamar yang dari
dalam memang kamarnya tapi dari luar sangat berbeda, seperti rumah dari batu?
Ya, intinya rumah zaman kerajaan. “Oh my god! WOI SEDAN SINI KELUAR!!” Athland
berdecak kagum lalu berteriak memanggil Seidan yang masih ada didalam. Seidan keluar
dengan keadaan selimut berkalung dilehernya seperti menutupi punggungnya,
kalian mengerti kan? Harus mengerti. “Wahh!! Keren woi” ucap Seidan melepas
selimut yang menutupi punggung nya tadi. Athland mendorong pelan kepala Seidan,
“Dasar penakut” ucap Athland kembali memasuki rumah atau kamarnya/?.
Sore hari saat Athland dan Seidan sedang
kebingungan bagaimana cara mereka bisa berpindah zaman, disela-sela kebingungan
mereka, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang lumayan kencang. “Siapa
sih? Ganggu dasar.” Athland membuka kan pintunya dan betapa terkejut nya dia
saat melihat seorang prajurit lengkap dengan pedang yang berada di sebelah
tubuhnya. “Kamu, tolong ikut saya” ucapnya seraya menarik tangan Athland. “HEH!
MAU APA LO!? WOI SEDAN SINI WOI!!!” Teriak Athland yang terkejut akan perlakuan
prajurit tadi. Seidan yang merasa terpanggil pada akhirnya keluar juga, betapa
terkejutnya dia melihat sahabatnya ditarik paksa oleh orang yang ia tidak
kenal, “WOI TEMEN GUE LO BAWA KABUR KEMANA BAPAK BESI!” Ucapnya, mengejar
prajurit tadi. “Astaga temen nya lagi ditarik gini aja masih bisa bercanda
:)” batin Athland.
Entah berapa lama Athland dikurung di dalam
sebuah ruangan besar dengan banyak lampu, jangan lupa dengan Seidan yang selalubersama
Athland. Seidan mulai bosan dengan keadaan yang ia alami sekarang, “woi jamal!
Gue bosen lama-lama disini, Cuma liatin lampu gak ada guna nya” ucap nya pada
Athland, “lo kira gue ga bosen apa!? Nama gue Athland bukan Jamal! Nama
bagus-bagus lo ganti Jamal apa banget!” Balas Athland menyenderkan punggungnya
ke tembok besar dibelakangnya.
Setelah hampir 3 jam menunggu akhrinya
Athland dan Seidan dipanggil untuk menghadap raja/?. Mereka berjalan sambil
sesekali mengumpati nasib mereka yang terjebak dizaman aneh ini.“woi land kok
gue ikut disini sih? Gue gak mau mati sia-sia Cuma gara-gara terjebak dizaman
ga jelas kayak gini ya! Tanggung jawab lo!” kesal Seidan pada Athland. “Lu kira
gue juga mau diem lama disini hah panjul?”, balas Athland. “Nama gue Seidan woi
bukan panjul! SeidanPhrodite! Bagus gitu diganti panjul”, ucap nya marah kepada
Athland. Athland yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Setelah pertengkaran tadi, akhirnya Athland
sampai di ruangan yang serba emas itu, hanya sendiri karena tadi Seidan dipisah
dengan nya. “Athland Zeithna, kenalkan
namaku Zeus, raja semua dewa dan juga ayahmu.” Ucap orang yang sedang duduk di
bangku kerajaan. Mata Athland membulat, ia terkejut.. apa tadi? Ayah? Setaunya
ayahnya itu menghilang. Tapi bisa saja, tapikan... Ah! Ini diluar logikanya.
“Tunggu, apa? Ayah? Ayahku dewa? Tunggu.. lebih tepatnya RAJA PARA DEWA? Oh
sungguh ini bukan bercanda kan?.. aku tidak menyangka!” ucapnya panjang lebar,
dengan sedikit penekanan diakhir kalimatnya. Zeus hanya tersenyum melihat
ekspresi anaknya itu.
Sampai pagi ini Athland masih berfikir,
bagaimana bisa ayahnya itu seorang dewa? Bahkan raja! Astaga, itu diluar nalar
nya. “Woi land!” Athland terkejut saat mendengar suara Seidan tepat
ditelinganya, ia menaikan sebelah alisnya seperti berbicara “apa?”. “Gue
tadi dibawa keruangan serba biru! Lo tau ga? Isinya ikan semua coy! Bagaikan
mentari yang terbenam seindah itulah rupanya.”, “apaan sih lu!? Gajelas, cerita
yang bener!” ucap Athland kesal. “Iye-iye maaf, lanjut deh, itu ikan disetiap
sudut pasti ada, dan Lo tau apa yang paling mengejutkan hati abang?” Sumpah!
Rasanya ingin saja Athland menghabisi orang didepannya ini sekarang, sayang nya
dia masih mengenal dosa, Athland menatap Seidan dengan tajam. “Iya, oke maaf. DIA
BILANG GUE ANAKNYA WOI! GIMANA ABANG GA KAGET DEK?”, “ASTAGA! Itu mulut apa toa?
Kecilin volume nya Sedan!” Athland kesal, sedangkan yang dimarahi hanya
terkekeh. “Ngomong-ngomong gue juga gitu.. gue ketemu orang tua, dia bilang dia
Zeus raja segala dewa dan sekaligus ayah gue, ini bener ga si?” tanya Athland
sambil berbaring dikasurnya. Iya! Mereka sudah balik ke kamar.
Siangnya mereka sedang berlatih
mengendalikan kekuatan nya. Mereka sangat terkejut, bagaimana tidak? Mereka
dibawa ke zaman yang mereka sama sekali tidak tahu, lalu ayah mereka dewa, dan
sekarang memiliki kekuatan? Oh sungguh, ini mustahil. Hari-hari mereka terjalan
seperti biasa ditempat itu, pagi makan bersama para dewa dan juga anaknya/?,
Lalu siang belajar mengendalikan kekuatan, dan malam mereka istirahat. Terus
diulang sampai suatu ketika mereka mendapat panggilan untuk berkumpul di aula
kerajaan. Sebelum nya mereka juga sudah mendapatkan teman baru, namanya Aletha,
dia anak Zeus juga, sekaligus adik Athland?. Juga Kleios, dia anak dari Asklepios.
Terlihat dari namanya.
Panggilan itu berlangsung sekitar 2 jam
lamanya untuk mereka berkumpul, membahas tentang perang melawan Chimera
yang akan diadakan tepatnya pukul 3 sore disana, Chimera adalah monster liar
yang memiliki nafas api, kepala dan tubuh singa, ekor ular, dia juga memiliki
kepala kambing dibelakang tubuhnya. Mereka -Athland, Seidan, Aletha, Kleios
berkelompok dalam penyerangan udara, air dan pengobatan.
Hari yang ditunggupun tiba, pada pukul 3
sore Chimeramulai bermunculan dan siap menyerang, diluar dugaan mereka
ternyata Chimera membawa kelompok lain seperti Siren, Hydra,Centaurus,
dan Cerberus. Kelompok Athland sudah berada diposisi mereka masing-masing.
Dengan Athland dan Aletha diatas udara terbang menggunakanPegasus, Seidan
di bawah dekat pantai bersama anak dewa yang berkekuatan air juga, dan terakhir
Kleios bersama teman yang satu kekuatan dengan nya yaitu penyembuhan berada di rumah
penyembuhan.
Perang dimulai. “Hey Chimera!
Mengapa kau membawa teman-teman-mu huh!” Teriak Seidan yang sedang sibuk
melawan Siren, Kurang beruntung nya lagi, ia harus menghindari Siren Song atau
lagu Siren yang bisa menghipnotis para pria. Namun itu bisa ia lewati
karena ia menggunakan headphone yang ia bawa, perang saja masih sempat
membawa headphone? Biarkan Seidan melakukan sesukanya. Athland dan
Aletha menyerang Chimera dari atas menggunakan kekuatannya.
Perang berlangsung cukup lama, dan
menghabiskan tenaga, Athland dengan seluruh tenaganya menyambar Chimera yang
akan menyerang benteng mengguna kan kekuatan petir yang diwarisi oleh Zeus
ayahnya. Sampai akhirnyaChimera mengaku salah dan pergi bersama
teman-teman nya itu. Anak-anak dan dewa-dewa yang terluka ataupun butuh mengisi
kembali tenaganya di bawa menuju rumah penyembuhan.
Seminggu setelah perang itu selesai Athland
kembali mendapat panggilan dari ayahnya. Ya, well dia sudah menerima
fakta bahwa Zeus adalah ayahnya, setelah semua kejadian yang telah diaalami.
Sungguh mengejutkan saat ternyata panggilan itu adalah panggilang untuk
mengumumkan bahwa Athland akan menjadi penerus Zeus, ia akan duduk diatas tahta
Zeus?, “Ini tidak pernah aku pikirkan sebelumnya!” Batin Athland
menjerit, saking senang nya ia memeluk Zeus untuk yang pertama kalinya. “i
love you my son” ucap Zeus memeluk balik putranya itu. “I love you too
dad” balas Athland mengeratkan pelukan nya dengan ayahnya.
Hari penobatan tiba, entah sudah berapa
kali ia mendengar ucapan selamat dari Seidan, Aletha, dan Kleios, “Gila gue ga
nyangka sahabat gue jadi raja cuy!” ucap Seidan sambil merangkul pundak
Athland, “kakak gue gitu loh!” ucap Aletha sambil melakukan high five dengan
kakak nya itu, “cie Athland jadi raja nih? Jangan sombong-sombong lo!” ucap Kleios
dengan nada bercanda. “Siap tuan Kleios” balas Athland sambil melakukan hormat
pada Kleios. “Tunggu? Land.. kita gabakal balik ke masa depan gitu?” tanya Seidan
disela-sela obrolan mereka. “Itu urusan nanti, biar ayah gue yang nentuin..
kita sebagai anak nurut aja, haha” jawab Athland.
Akhirnya mereka sampai diruang penobatan. Zeus
dan dewa lain sudah menunggu disana, ia terlihat senang saat melihat putranya
akan menggantikan dirinya, selesai sudah masa memimpin bagi Zeus, ia harap
Anaknya bisa menjadi raja yang bijaksana dan adil pada rakyatnya.
•TAMAT•
------------------
Sebuah Cerita Fantasi karya
Instagram : @flo.va
0 komentar:
Posting Komentar