Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Bahan Ajar Matematika



Belajar merupakan proses transfer ilmu dari pemberi informasi (guru) kepada penerima informasi (siswa). Penyampaian materi akan berjalan dengan kondusif jika disertai dengan sumber belajar yang relevan. Sumber belajar dapat berupa media pembelajaran maupun bahan ajar. Pemilihan sumber belajar harus tepat sasaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Bahan ajar merupakan suatu bentuk informasi, alat ataupun teks yang disusun secara sistematis dengan memuat kompetensi pembelajaran dan digunakan dalam proses pembelajaran (Prastowo, 2013). Dengan demikian bahan ajar matematika dapat didefinisikan sebagai bentuk informasi, alat maupun teks yang berisi tentang konsep-konsep matematika yang dapat digunakan untuk membatu guru melakukan pembelajaran.

Berdasarkan pengertian bahan ajar di atas, maka Prastowo (2013) mengklasifikasikan bahan ajar menjadi:
a.       Menurut bentuknya dibedakan menjadi: (1) bahan cetak yaitu bahan ajar yang disiapkan dalam kertas contohnya handout, modul, lembar kegiatan siswa, leaflet, dan lain sebagainya; (2) bahan ajar dengar atau program audio yaitu program yang menggunakan sinyal radio sebagai sumber pembelejaran contohnya kaset, radio dan lain sebagainya; (3) bahan ajar pandang dengar (audiovisual) yaitu suatu bahan ajar yang mengkombinasikan sinyal radio dengan gerakan contohnya video comopact disk dan film; dan (4) bahan ajar interaktif yaitu kombinasi dari dua media atau lebih contohnya compact disk interavtive.
b.      Menurut cara kerjanya dibedakan menjadi: (1) bahan ajar yang tidak diproyeksikan yaitu bahan ajar yang tidak memerlukan proyektor untuk menampilkan isi bahan ajar contohnya gambar, diagram, model dan lain sebagainya; (2) bahan ajar yang diproyeksikan yaitu bahan ajar yang membutuhkan bantuan proyektor agar dapat dimanfaatkan oleh siswa; (3) bahan ajar audio yaitu bahan ajar berupa sinyal audio yang direkam dengan media rekam sehingga diperlukan alat bantu rekam seperti tape combo, CD vlayer, VCD player, multimedia player dan lain sebagainya, contoh bahan ajarnya adalah kaset, CD, flash disk dan lain sebagainya; (4) bahan ajar video yaitu bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang berbentuk viceo tape player, VCD player, DVD player dan sebagainya, contoh bahan ajarnya adalah video, film dan lain sebagainya; (5) bahan ajar (media) komputer yaitu bahan ajar non-cetak yang menggunakan fasilitas komputer dalam penggunaannya.
c.   Menurut sifatnya bahan ajar dibadi menjadi: (1) bahan ajar berbasiskan cetak; (2) bahan ajar berbasiskan teknologi; (3) bahan ajar berbasis proyek atau praktik; (4) bahan ajar yang digunakan untuk interaksi sosial.

Berdasarkan karakteristik bahan ajar yang telah diuraikan di atas, lembar kegiatan siswa (LKS) merupakan salah satu jenis bahan ajar. Lembar kegiatan siswa adalah bahan ajar cetak dan tidak memerlukan proyektor untuk menampulkan isi dari materi ajar. Lembar kegiatan siswa merupakan bahan ajar yang sering digunakan di sekolah.

Menurut Diknas dalam Panduan Umum Pengembangan Bahan Ajar (Prastowo, 2013) lembar kegiatan siswa (student work sheet) merupakan lembaran-lembaran yang berisikan tugas yang dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan siswa biasanya berisikan petunjuk-petunjuk pengerjaan tugas. Tugas yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Sejalan dengan definisi dari Diknas, Prastowo (2013) memberikan pandangan bahwa lembar kegiatan siswa memiliki istilah lain yaitu lembar kerja siswa merupakan suatu materi ajar yang telah dikemas sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri. Suryanto (2011) lebih singat menyebutkan bahwa LKS merupakan lembaran yang dikerjakan oleh siswa terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya

Komponen lembar kegiatan siswa dapat ditinjau dari definisi yang diberikan oleh Diknas dan Prastowo (2013) sebelumnya. Komponen lembar kegiatan siswa yaitu memuat kompetensi pembelajaran, tugas atau latihan-latihan, serta petunjuk atau prosedur penyelesaian masalah. Lebih jauh, Suryanto (2011) mengemukakan komponen penyusun LKS meliputi hal-hal berikut:  judul kegiatan, tujuan  pembelajaran, alat dan bahan  yang akan dipergunakan dalam pembelajaran, prosedur kerja untuk menyelesaikan masalah, table data sebagai pendukung jika diperlukan misalnya tabel data statistik dan sebagainya, serta bahan diskusi berupa soal-soal latihan.

Menyusun lembar kegiatan siswa harus mempertimbangkan konten atau komponen isi pada lembar kegiatan siswa. Tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai harus jelas. Soal latihan yang diberikan harus sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran. Peosedur kerja harus jelas dan mampu membimbing siswa belajar mandiri.

Sumber:
Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press.
Suryanto, S dkk. (2011). Lembar Kegiatan Siswa. Jurnal FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar