Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan suatu proses yang didalamnya memuat kegiatan transfer ilmu pengetahuan yang sampaikan oleh guru sebagai pengajar kepada siswa. Pembelajaran yang baik harus bersifat dua arah, artinya siswa dan guru harus memiliki peranan yang sama di dalam pembelajaran. Senada dengan pernyataan Cambourna (Warsono & Hariyanto, 2013:2) bahwa,

 “... proses pembelajaran dapat didefinisikan sebagai menjalin hubungan, mengidentifikasi pola-pola belajar mengorganisasikan bagian-bagian kecil pengetahuan, perilaku, aktivitas yang semula tidak berkaitan, menjadi suatu pola utuh yang menyeluruh bagi peserta didik.”


Menjalin hubungan dalam hal ini perlu adanya interaksi siswa dalam pembelajaran. Dengan kata lain siswa diajak untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Suryadi (2007) menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan saat pembelajaran diantanya: (1)  siswa terlibat secara aktif; (2) memperhatikan pengetahuan awal siswa; (3) mengembangkan kemampuan komunikasi siswa; (4) mengembangkan metakognisi siswa; dan (5) mengembangkan lingkungan belajar yang sesuai. Prisip-prinsip pembelajaran ini akan menunjang keberhasilan pembelajaran itu sendiri.
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses transfer ilmu pengetahuan dan pengalaman dari guru terhadap siswa tentang konsep-konsep matematika. Di dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu paradigma bahwa belajar matematika memiliki kemampuan yang harus dikembangkan bukan hanya sekeder mempelajarinya.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:388), tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
a.         Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah;
b.        Menggunakan penalaran pada pola dan sifat melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan san pernyataan matematika;
c.         Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
d.        Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
e.         Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan tercapai.

Daftar Pustaka
Suryadi, D. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imperial Bakti Utama.

Warsono & Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar